BLOGGER TEMPLATES AND MySpace 1.0 Layouts »
Showing posts with label Museum. Show all posts
Showing posts with label Museum. Show all posts

Tuesday, August 9, 2011

Museum Ullen Sentalu

Museum Ullen Sentalu, terletak di daerah Pakem, Kaliurang (bagian utara kota Yogyakarta) adalah museum yang menampilkan budaya dan kehidupan putri / wanita Keraton Yogyakarta beserta koleksi bermacam-macam batik (baik gaya Yogyakarta maupun Solo).
Museum ini juga menampilkan tokoh raja-raja (Sultan) di keraton Yogyakarta beserta permaisurinya dengan berbagai macam pakaian yang dikenakan sehari-harinya.
Nama Ullen Sentalu merupakan singkatan dari bahasa Jawa: “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku” yang artinya adalah “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”. Filsafah ini diambil dari sebuah lampu minyak yang dipergunakan dalam pertunjukkan wayang kulit (blencong) yang merupakan cahaya yang selalu bergerak untuk mengarahkan dan menerangi perjalanan hidup kita.
Di Museum Ullen Sentalu, dapat diketahui bagaimana para leluhur Jawa membuat batik yang memiliki arti dan makna yang mendalam di dalam setiap coraknya. Ada juga berbagai sejarah mengenai keadaan budaya Jawa kuno dengan segala aturannya. Keadaan museum yang dibangun dengan baik, mampu membuat pengunjung seperti terserap ke masa Jawa kuno yang mengagumkan.
[sunting]

Museum Affandi

Museum Affandi yang terletak di pinggir sungai Gajah Wong, atau di Jalan Solo 167, Yogyakarta adalah museum yang menyimpan hasil karya pelukis legendaris Affandi. Lebih dari 300 buah lukisannya disimpan di dalam museum ini yang terdiri dari 3 galeri dan sebuah rumah yang dahulu dipakai sebagai tempat tinggal pelukis ini. Rumah ini mempunyai atap berbentuk daun pisang, dan terdiri dari dua lantai dengan lantai atas sebagai kamar pribadi Affandi yang bernuansa artistik.
Selain 300 karya lukisan Affandi sendiri, dalam museum ini juga tersimpam lebih dari 700 lukisan dari para pelukis Indonesia terkenal lainnya, seperti: Basuki Abdullah, Popo Iskandar, Hendra, Rusli, Fajar Sidik, dan lain-lain.

Museum Sonobudoyo

Museum Sonobudoyo adalah museum sejarah dan kebudayaan Jawa, termasuk bangunan arsitektur klasik Jawa. Museum ini menyimpan koleksi mengenai budaya dan sejarah Jawa yang dianggap paling lengkap setelah Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta. Selain keramik pada zaman Neolitik dan patung perunggu dari abad ke-8, museum ini juga menyimpan beberapa macam bentuk wayang kulit, berbagai senjata kuno (termasuk keris), dan topeng Jawa.
Museum Sonobudoyo terdiri dari dua unit. Museum Sonobudoyo Unit I terletak di Jl. Trikora No. 6 Yogyakarta, sedangkan Unit II terdapat di nDalem Condrokiranan, Wijilan, di sebelah timur Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta.
Museum yang terletak di bagian utara Alun-alon Lor dari kraton Yogyakarta itu pada malam hari juga menampilkan pertunjukkan wayang kulit dalam bentuk penampilan aslinya (dengan menggunakan bahasa Jawa diiringi dengan musik gamelan Jawa). Pertunjukan wayang kulit ini disajikan secara ringkas dari jam 8:00-10:00 malam pada hari kerja untuk para turis asing maupun turis domestik.

Saturday, June 11, 2011

Museum Minyak dan Gas Bumi “Graha Widya Patra” (Gawitra)

Museum Minyak dan Gas Bumi “Graha Widya Patra” (Gawitra) terletak di bagian timur Taman Mini Indonesia Indah berdekatan dengan Taman Burung dan Museum Listrik dan Energi Baru. Pembangunan Museum Migas menandai peringatan 100 tahun industri minyak dan gas bumi Indonesia, merupakan sumbangan masyarakat perminyakan Indonesia demi melestarikan dan mewariskan nilai-nilai juang kepada generasi penerus untuk peningkatan ilmu dan teknologi.
Gedung utama berbentuk anjungan lepas pantai dengan dua bangunan pendukung berbentuk gilig menyerupai tangki minyak, disebut Anjungan Eksplorasi dan Anjungan Pengolahan. Ruang pamer terdapat di gedung utama dan di anjungan eksplorasi. Pameran di gedung utama mengenai sejarah industri perminyakan. Di ruang ini terdapat Teater Minyak yang memutar film pendek dan multislide mengenai asal-mula serta hasil pengolahan minyak dan gas bumi di Indonesia. Selain itu terdapat ruang untuk pameran berbagai benda dan bahan mengenai minyak dan gas bumi yang ada di sekitar kita.
Anjungan eksplorasi mengetengahkan eksplorasi minyak dan gas bumi, termasuk peragaan sejarah terjadinya cekungan minyak dan gas bumi serta penerapan teknologi di masa yang lalu, sekarang, dan yang akan datang.
Di luar gedung dipamerkan peralatan pengeboran minyak dan peragaan benda-benda eksplorasi berupa menara bor tahun 1930-an, berbagai pompa angguk, sebuah truk logging tua, pompa bensin engkol, dan sebuah kilang minyak tua.
Museum ini sangat tepat dijadikan sebagai tempat rekreasi dan menimba ilmu.

Saturday, May 14, 2011

museum sangiran

Sangiran adalah sebuah situs arkeologi di Jawa, Indonesia. Area ini memiliki luas 48 km² dan terletak di Jawa Tengah, 15 kilometer sebelah utara Surakarta di lembah Sungai Bengawan Solo dan terletak di kaki gunung Lawu. Secara administratif Sangiran terletak di kabupaten Sragen dan kabupaten Karanganyar di Jawa Tengah. Pada tahun 1977 Sangiran ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sebagai cagar budaya. Pada tahun 1996 situs ini terdaftar dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.
Tahun 1934 antropolog Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald memulai penelitian di area tersebut. Pada tahun-tahun berikutnya, hasil penggalian menemukan fosil dari nenek moyang manusia pertama, Pithecanthropus erectus ("Manusia Jawa"). Ada sekitar 60 lebih fosil lainnya di antaranya fosil Meganthropus palaeojavanicus telah ditemukan di situs tersebut.
Di Museum Sangiran, yang terletak di wilayah ini juga, dipaparkan sejarah manusia purba sejak sekitar 2 juta tahun yang lalu hingga 200.000 tahun yang lalu, yaitu dari kala Pliosen akhir hingga akhir Pleistosen tengah. Di museum ini terdapat 13.086 koleksi fosil manusia purba dan merupakan situs manusia purba berdiri tegak yang terlengkap di Asia. Selain itu juga dapat ditemukan fosil hewan bertulang belakang, fosil binatang air, batuan, fosil tumbuhan laut serta alat-alat batu.
Pada awalnya penelitian Sangiran adalah sebuah kubah yang dinamakan Kubah Sangiran. Puncak kubah ini kemudian terbuka melalui proses erosi sehingga membentuk depresi. Pada depresi itulah dapat ditemukan lapisan tanah yang mengandung informasi tentang kehidupan di masa lampau.

[sunting] Lihat pula

[sunting] Pranala luar